Sama-sama Bikin Tertekan, Ini Beda Burnout Syndrome dan Stres Kerja

Ketika Anda merasa lelah, tidak ada energi, dan kehilangan minat dalam pekerjaan Anda, mungkin Anda mengalami apa yang disebut dengan burnout syndrome atau sindrom kelelahan kerja. Sementara itu, stres kerja adalah kondisi ketika Anda merasa tertekan karena beban kerja yang berlebihan atau masalah di tempat kerja.

Kedua kondisi ini mungkin tampak sama, tetapi sebenarnya ada perbedaan penting di antara keduanya. Mari kita jelajahi lebih lanjut perbedaan antara burnout syndrome dan stres kerja.

Stres Kerja

Stres kerja adalah respons alami tubuh terhadap tekanan atau tantangan di tempat kerja. Ini bisa berupa deadline yang mendekat, beban kerja yang berlebihan, atau konflik dengan rekan kerja atau atasan. Stres kerja bisa berpengaruh negatif terhadap kesehatan fisik dan mental Anda, tetapi biasanya bersifat sementara. Saat tekanan atau tantangan tersebut berakhir, biasanya Anda akan kembali merasa normal.

Gejala-gejala stres kerja antara lain:

  • Merasa tidak mampu mengatasi beban kerja

  • Sulit untuk berkonsentrasi

  • Gangguan tidur

  • Perubahan mood yang cepat

  • Merasa cemas atau depresi

Burnout Syndrome

Sementara itu, burnout syndrome adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang berkepanjangan. Ini biasanya disebabkan oleh penumpukan stres kerja dalam jangka waktu yang lama. Burnout syndrome dapat mempengaruhi produktivitas Anda dan kesejahteraan Anda secara keseluruhan.

Gejala-gejala burnout syndrome antara lain:

  • Merasa lelah dan tidak berenergi sepanjang waktu

  • Kehilangan minat dan motivasi dalam pekerjaan

  • Merasa tidak puas dengan hasil kerja

  • Mengalami kesulitan untuk tidur

  • Memiliki perasaan negatif atau sinis terhadap pekerjaan

Perbedaan Antara Stres Kerja dan Burnout Syndrome

Ada beberapa perbedaan utama antara stres kerja dan burnout syndrome.

Pertama, stres kerja biasanya bersifat sementara dan berhubungan dengan tekanan atau tantangan spesifik di tempat kerja. Sementara itu, burnout syndrome adalah kondisi yang berkepanjangan dan lebih berhubungan dengan perasaan kelelahan dan kehilangan minat dalam pekerjaan.

Kedua, stres kerja bisa menjadi positif jika itu memotivasi Anda untuk bekerja lebih keras atau lebih efisien. Namun, burnout syndrome hampir selalu negatif dan bisa membuat Anda merasa tidak mampu untuk bekerja sama sekali.

Ketiga, stres kerja biasanya dapat diatasi dengan istirahat, relaksasi, atau perubahan lingkungan kerja. Sementara itu, mengatasi burnout syndrome mungkin memerlukan bantuan profesional, seperti konseling atau terapi.

Penutup

Baik stres kerja dan burnout syndrome bisa berpengaruh negatif terhadap kesehatan dan produktivitas Anda. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejala mereka dan mencari bantuan jika Anda merasa tidak mampu mengatasi tekanan di tempat kerja.

Ingatlah bahwa pekerjaan adalah bagian penting dari kehidupan Anda, tetapi bukan segalanya. Jangan biarkan stres kerja atau burnout syndrome mengambil alih kehidupan Anda. Luangkan waktu untuk diri sendiri, temui orang-orang yang Anda cintai, dan lakukan kegiatan yang membuat Anda merasa senang dan rileks.

Jika Anda merasa terlalu tertekan atau lelah, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Psikolog atau konselor bisa memberikan Anda alat dan strategi untuk mengatasi stres kerja atau burnout syndrome. Anda tidak perlu menghadapi ini sendirian.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak